Syinqit: Kota Kuno yang Terancam Pasir di Mauritania

  • Whatsapp

Syinqit, sebuah kota kuno di Mauritania, terancam oleh serangan pasir yang tetap mengarah ke selatan dengan kecepatan mencemaskan. Dengan pergerakan 48 km /tahun, pasir hampir tenggelamkan kota berumur beberapa ratus tahun ini, meninggalkan pada kondisi yang darurat.

 

Bacaan Lainnya

Dahulunya ditempati oleh sekitaran 20.000 orang, kota Singkit saat ini cuma ditempati oleh beberapa ribu orang yang pilih untuk tetap bertahan. Mereka tinggal dalam beberapa rumah batu kering dengan atap datar, sedangkan pasir menimbun di jalanan dan halaman. Bangunan paling mencolok di kota ini ialah Mushola Jami Singkil, sebuah susunan istimewa yang dibuat pada era ke-13 atau ke-14.

 

Walaupun terisolasi dan terancam, warga Singkit mempunyai adat keilmuan yang kuat. Mereka dikenali karena kemampuan daya ingat yang hebat dan budaya mengingat Alquran terbaik di dunia. Dimulai dari umur dini, beberapa anak diberikan untuk mengingat Alquran, membuat Singkit jadi pusat pendidikan Islam yang disegani.

 

Kota ini mempunyai sejarah perdagangan dan ilmu dan pengetahuan yang kaya. Dulu jadi pusat perdagangan penting sepanjang Era Tengah, Singkit sediakan tempat untuk peziarah yang ke arah Mekkah. Perpustakaan-perpustakaan besar di kota ini simpan beberapa ribu manuskrip menggunakan bahasa Arab, walaupun sekarang ini cuma lima perpustakaan yang masih tetap bekerja.

 

Walaupun rintangan yang ditemui, Singkit masih tetap jadi tujuan rekreasi yang terkenal. Di tahun 1996, UNESCO memutuskannya sebagai Situs Peninggalan Dunia, mengaku keutamaan peninggalan kultural dan sejarah kota ini. Meski begitu, warga di tempat masih tetap tegar saat menjaga adat mereka, menampik untuk mengganti langkah hidup mereka walaupun saat hadapi pasir yang tidak henti memberikan ancaman.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *