Kerongkongan mempunyai peranan penting saat memisah esofagus dari trakea dan menghambat makanan dan minuman masuk ke dalam aliran pernafasan. Kerongkongan terdiri jadi dua sisi: lajur makanan (tenggorokan) dan lajur napas (tenggorok). Tetapi, bagaimana bila kerongkongan berasa sakit saat minum dan menelan makanan? Merasa tidak nyaman dan kuatir pasti menghantui Anda.
Sepanjang 2014, pertanyaan berkenaan kerongkongan sakit saat minum dan menelan makanan kerap ada di sesion Diskusi Umum. Salah satunya contoh ialah Retno, seorang wanita bujang berumur 24 tahun, yang mengeluh ini. “Dok, saya punyai keluh kesah di kerongkongan untuk yang menelan makanan dan minum sakit dan leher belakang sakit,” katanya.
Dr. Dito Anugroho, pengasuh Diskusi Kesehatan Umum, menerangkan jika permasalahan ini biasanya ada bila seorang alami demam lebih dari 38 derajat Celsius tanpa dibarengi batuk. Bila sesudah pemeriksaan diketemukan tender anterior cervical adenopathy dan eksudat atau bengkak amandel, kemungkinan analisisnya ke arah Grup A beta-hemolytic streptococcal (GABHS) pharyngitis.
“Tetapi, ada banyak kemungkinan analisis lain dari ngilu kerongkongan atau sakit kerongkongan selainnya faringitis, seperti tonsillitis, tonsilofaringitis, dan abses peritonsil,” sebut dr. Dito, yang bekerja di Neuroscience Department and Brain and Circulation Institute of Indonesia (BCII).
Menurut dr. Dito, yang bekas pendidik di Kampus Surya, sakit kerongkongan atau ngilu kerongkongan 50-80% disebabkan karena infeksi virus seperti Adenovirus, influenza virus, dan parainfluenza virus. Bekasnya (20-50%) disebabkan karena bakteri, seperti Streptococcus pyogenes group A, Fusobacterium necrophorum, dan Haemophilus influenza tipe B.
Selainnya bakteri serta virus, dr. Dito menambah jika pemicu lain dapat termasuk GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), Postnasal Drip (rhinitis alergi atau penyakit pernafasan lainnya), tiroiditis kronis, batuk konsisten, trauma (luka atau luka), dan ngilu gigi yang berpindah atau menyebar (referred dental pain).
“Penangkalan radang kerongkongan itu gampang. Jauhi konsumsi minuman dan makanan yang beraroma tajam atau mempunyai potensi membuat iritasi selaput lendir kerongkongan, seperti makanan pedas, panas, berminyak, dan asam. Sering-seringlah mengonsumsi minuman hangat seperti wedang jahe dan jeruk manis hangat,” anjuran dr. Dito, yang rajin menulis buku.
Disamping itu, dr. Dito menambah jika konsumsi air putih, sayur, dan buah-buahan harus dibanyakin. Memelihara stamina badan, istirahat yang teratur, tingkatkan religiusitas, dan jalani gaya hidup sehat, sesuai, cocok, dan imbang juga penting untuk menghambat radang kerongkongan.
Dengan pahami pemicu dan langkah penangkalan yang pas, Anda bisa menangani dan menghambat sakit kerongkongan saat minum dan menelan makanan. Masih tetap menjaga kesehatan dengan gaya hidup yang sehat dan imbang.