Jakarta – Suku Kalash, dikenali karena kulit pucat dan mata ceria mereka, adalah warga tradisi paling tua di dunia. Berada di area Chitral, sekitaran 400 km barat laut Islamabad, Pakistan, suku ini menempati lembah-lembah Birir, Bumburet, dan Rumbur. Mereka mempunyai pola hidup dan adat yang unik, dan dikenali kesehatan yang bagus dan usia panjang.
Arsitektur tradisionil suku Kalash terbagi dalam beberapa rumah kayu dan batu yang dibuat di lereng bukit, direncanakan untuk meredam keadaan pegunungan yang keras. Asal mula mereka masih misteri, tetapi teori umum menyangkutkan mereka dengan tentara Alexander Agung dari era keempat SM. Kalash populer dengan budaya yang unik, termasuk ritus animisme dan baju tradisionil yang kaya warna.
Wanita Kalash menggunakan jubah hitam panjang dengan sulaman beragam warna dan hiasan kepala, kerap kali dengan rambut panjang yang dikepang. Baju mereka yang disebutkan “Shu” dibikin dari wol dan sutra, dihias manik-manik. Pria Kalash kenakan salwar kamiz, baju nasional Pakistan, dipadankan rompi dan topi tradisionil.
Warga Kalash mempunyai susunan sosial matrilineal, di mana turunan dan peninggalan kerap di turunkan lewat garis wanita. Mereka mempunyai kebebasan saat pilih pasangan dan peranan penting pada komune. Adat “basalen,” bangunan komune untuk wanita yang menstruasi, memperlihatkan peranan penting wanita dalam budaya Kalash.
Unik dalam praktek kawin lari, wanita Kalash yang ingin menikah kembali tanpa kesepakatan orangtua harus memberi mahar ke keluarga bekas suami. Mereka mengaplikasikan agama Pagan politeistik, dengan ritus keagamaan yang berbagai ragam, termasuk pengorbanan hewan dan penghormatan pada burung gagak yang dipandang seperti leluhur mereka.
Suku Kalash populer dengan pola hidup aktif dan skema makan sehat yang memberikan dukungan kesehatan jantung dan usia panjang. Diet mereka terbagi dalam produk susu, buah-buahan, sayur, kacang-kacangan, dan gandum, rendah lemak jemu dan gula, dan kaya serat dan gizi. Mereka hidup dalam komune yang kuat, dengan ikatan sosial yang kuat, yang memberikan dukungan kesehatan psikis dan kesejahteraan.
Serasi dengan alam ialah sisi integral dari kehidupan mereka, dengan praktek pertanian berkesinambungan yang memberikan dukungan kesejahteraan lingkungan dan komune. Suku Kalash, dengan keseluruhan populasi sekitaran 3.000 jiwa, ialah barisan agama minoritas paling kecil di Pakistan, yang tetap memiara peninggalan budaya dan adat mereka di tengah-tengah modernitas yang tetap berkembang.
Suku ini adalah salah satunya barisan etnis yang paling menarik dan unik di dunia, dengan kekayaan budaya yang tetap dijaga dan dirayakan oleh angkatan muda mereka.